Rabu, 24 September 2008

Kacang Tanah Berubah Menjadi “SAPI”

Sebuah cerita lapangan dari Fatusene

Desa Fatusane masuk dalam wilayah kerja Kecamatan Miomafu Timur Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan salah satu desa dari keseluruhan 15 desa yang tergabung dalam Asosisasi BITUNA. Jarak Desa Fatusene dari pusat kota Kefamenanu tidak terlalu jauh, namun jalan menuju desa Fatusane dan desa-desa lain yang tergabung dalam Asosiasi BITUNA masih jalan berbatu dan belum beraspal dimana pada saat musim hujan sulit dilewati kendaraan.

Dalam suatu kunjungan yang dilakukan oleh DPRD TTU ke Desa Fatusene, Bapak Ruben sebagai salah satu kader pemasaran pernah menyampaikan soal jalan raya yang kondisinya sangat rusak. Semua masyarakat desa mengharapkan jalan raya yang lebih baik sehingga mendukung kegiatan di desa walau harapan ini sudah lama disampaikan namun belum terealisasi. Janji dan sejuta harapan lain selalu disampaikan pada saat kampanye tetapi tidak pernah ditepati. Seperti kehidupan desa-desa lainnya di TTU yang terus berbenah mengejar ketertinggalan dan mewujudkan impian untuk sejahtera seperti diamanatkan dalam Pembukaan UUD 45, maka semangat warga desa untuk terus meningkatkan pendapatan dan membangun sarana dan prasarana di desa terus dilakukan. Salah satu kegiatan yang tak lepas dari kehidupan masyarakat adalah bercocok tanam. Setiap desa memiliki komoditi unggulan dan untuk desa Fatusene komoditi unggulan untuk dijual adalah kemiri, asam dan kacang tanah.

Namun seperti halnya nasib petani pada umumnya, petani di Desa Fatusane juga mengalami nasib yang sama keika menjual hasil pertanian. Seperti ungkapan Mama Fenti seorang kader pemasaran desa Fatusene, mengatakan sebelum ada Asosiasi yang melakukan pemasaran bersama, kami sangat tergantung pada pengusaha/pedagang. Bahkan kadang komoditi seperti asam yang sudah dipetik tidak lagi berharga dan dibiarkan terbuang percuma. Lebih lanjut dikatakan oleh Bapak Beatus seorang kader pemasaran, seorang temannya pernah membuang asam sebanyak kira-kira 300 kg karena hanya dihargai Rp. 200/kg harga komoditi asam yang diterima tidak seimbang dengan pengorbanan yang diberikan. Mama Be’a Adalah seorang anggota kelompok tani dengan sangat antusias menceriterakan pengalamannya terkait dengan pemasaran bersama.Berikut kutipan dari perkataan yang meluncur ketika kami singgah untuk belajar tentang pemnasaran bersama. Kata Mama Bea “ Selama saya hidup dari menjual hasil kacang tanah, baru kali ini saya bisa membeli sapi” Terpancar dari raut wajahnya rasa senang dan puas karena hasil kerjanya dihargai secara layak. Berulang kali Mama Be’a menyatakan rasa senangnya atas kehadiran Asosiasi BITUNA yang secara nyata mewujudkan impian petani untuk memperoleh harga yang layak dari hasil kerja kerasnya di kebun. Diceriterakan, pada tahun 2006 melalui pemasaran harag kacang tanah yang dijual diluar Asosiasi dengan harga Rp. 6.000-7.000, namun malalui asosiasi dihargai Rp.8.000 saya sebagai seorang petani sangat senang karena pendapatan rumah tangga kami petani bisa meningkat. atas kenaikan harga tersebut, Lebih lanjut menceritakan bagaimana bisa membeli sapi dari hasil menjual kacang tanah: pada penjualan tahap pertama sebanyak 171 kg dengan harga jual per kg Rp. 7.750, langsung dibelikan bakalan sapi 1 ekor untuk dipelihara, sedang untuk penjualan kacang atanah tahap kedua sebanyak 100 kg dengan harga Rp. 8.000 digunakan untuk keperluan rumah tangga. Kenaikan harga kacang tanah akibat pemasaran bersama mampu meningkatkan motivasi Mama Be’a untuk memperluas luas areal yang digunakan untuk menanam kacang tanah dan dituturkan dengan penuh semangat. Ketika ditanyakan, sumbangan apa saja yang akan dilakukan oleh warga desa Fatusane supaya Asosiasi terus berkembang dan tidak bubar, Pak Ruben menjawab dengan sangat cerdas antara lain dikatakan, semua warga desa yang telah bergabung dengan Asosiasi melalui Lopotani diharapkan tidak lagi menjual pada pihak luar selain melalui asosiasi, terus menjaga kualitas dan jumlah sshingga tidak mengurangi kepercayaan yang telah dibangun bersama dengan pembeli (pengusaha), menjaga timbangan sehingga tidak dimanipulasi dan menambah penyertaan modal Lopotani Fatusene kepada Asosiasi BITUNA.

Demikian gambaran sekilas tentang ungkapan perasaan senang yang dialami oleh petani melalui kegiatan pemasaran bersama yang difasilitasi oleh Asosiasi.
Disadur dari laporan YMTM dalam proyek RAeD

2 komentar:

kliniklaras2 mengatakan...

Obat Aborsi
Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Obat Telat Bulan
http://lapakobataborsi.com/
Jual Obat Aborsi Ampuh Cytotec Obat Penggugur Kandungan Janin
Obat Penggugur Kandungan
Obat Aborsi
Jual Obat Aborsi Cytotec Ampuh
http://lapakobataborsi.net/

Obat Aborsi
Obat Aborsi Asli
Jual Cytotec Obat Aborsi Ampuh Dan Tuntas
INFO Pemesanan Hubungi Kami
SMS : 0822 4236 1182 – WA : 0822 4236 1182

Mohammad Ismali mengatakan...

kesaksian nyata dan kabar baik !!!

Nama saya mohammad, saya baru saja menerima pinjaman saya dan telah dipindahkan ke rekening bank saya, beberapa hari yang lalu saya melamar ke Perusahaan Pinjaman Dangote melalui Lady Jane (Ladyjanealice@gmail.com), saya bertanya kepada Lady jane tentang persyaratan Dangote Loan Perusahaan dan wanita jane mengatakan kepada saya bahwa jika saya memiliki semua persyarataan bahwa pinjaman saya akan ditransfer kepada saya tanpa penundaan

Dan percayalah sekarang karena pinjaman rp11milyar saya dengan tingkat bunga 2% untuk bisnis Tambang Batubara saya baru saja disetujui dan dipindahkan ke akun saya, ini adalah mimpi yang akan datang, saya berjanji kepada Lady jane bahwa saya akan mengatakan kepada dunia apakah ini benar? dan saya akan memberitahu dunia sekarang karena ini benar

Anda tidak perlu membayar biayaa pendaftaran, biaya lisensi, mematuhi Perusahaan Pinjaman Dangote dan Anda akan mendapatkan pinjaman Anda

untuk lebih jelasnya hubungi saya via email: mahammadismali234@gmail.comdan hubungi Dangote Loan Company untuk pinjaman Anda sekarang melalui email Dangotegrouploandepartment@gmail.com